Masyarakatnya meningkat dengan pesat terutama
dalam bidang pendidikan dan hasilnya melimpah. Salah satunya Sriwijaya terbukti
menjadi pusat pendidikan dan penyebaran agama Budha di AsiaTenggara. Hal ini
sesuai dengan berita I-Tshing pada abad ke 8 bahwa di Sriwijayater dapat 1000
orang pendeta yang belajar agama Budha di bawah bimbingan pendetaBudha terkenal
yaitu Sakyakirti.
Di samping itu juga pemuda-pemuda Sriwijaya
jugamempelajari agama Budha dan ilmu lainnya di India, hal ini tertera dalam
prasastiNalanda. Dari prasasti ini diketahui pula raja Sriwijaya yaitu
Balaputra Dewa mempunyaihubungan erat dengan raja Dewa Paladewa (India). Raja
ini memberi sebidang tanahuntuk asrama pelajar dari Sriwijaya. Sebagai penganut
agama yang taat maka rajaSriwijaya juga memperhatikan kelestarian lingkungannya
(seperti yang tertera dalamPrasasti Talang Tuo) dengan tujuan untuk
meningkatkan kemakmuran rakyatnya. Dengan demikian kehidupan ekonomi dan sosial
masyarakat Sriwijaya sangat baik dan makmur,dalam hal ini tentunya juga diikuti
oleh kemajuan dalam bidang kebudayaan. Kemajuandalam bidang budaya sampai
sekarang dapat diketahui melalui peninggalanpeninggalansuci seperti stupa,
candi atau patung/arca Budha seperti ditemukan di Jambi, Muaratakus,dan Gunung
Tua(Padang Lawas) serta di Bukit Siguntang (Palembang).Kebesaran dankejayaan
Sriwijaya akhirnya mengalami kemunduran dan keruntuhan akibat serangandari
kerajaan lain.
Serangan pertama dari Raja Dharmawangsa dari
Medang, Jatim tahun 990 M. pada waktuitu raja Sriwijaya adalah Sri
Sudarmaniwarmadewa. Walaupun serangan tersebut gagaltetapi dapat melemahkan
Sriwijaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar